REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Berawal dari ketertarikan mengkaji Islam melalui diskusi bersama sang suami, mantan presenter MTV, Kristiane Backer, menemukan Islam sebagai agama yang logis dan rasional. Menurut dia, Islam berpihak kepada perempuan dan laki-laki.
Dia menambahkan, dalam Islam, perempuan telah memiliki hak untuk memilih pada tahun 600 Masehi. Perempuan dan laki-laki di dalam Islam pun berpakaian dengan cara yang sopan.
Kristiane Backer lahir dan tumbuh dewasa di tengah keluarga Protestan di Hamburg, Jerman. Kariernya sebagai presenter dimulai pada usia 21 tahun. Kala itu ia bergabung dengan radio Hamburg sebagai wartawati. Dua tahun kemudian, ia terpilih sebagai presenter MTV Eropa di antara ribuan pelamar. Dunia yang dipilihnya itu, mengantarkan Kristiane bertemu dengan banyak pesohor dari berbagai negara. Ia pun merasakan sebuah kehidupan yang glamor. Di tengah kehidupan glamornya, ia mengalami keguncangan spiritual.
Kemudian di tahun 1992, Kristiane bertemu dengan Imran Khan, yang akhirnya menjadi suaminya. Imran Khan adalah anggota tim kriket Pakistan. Pertemuan itu adalah yang pertama kali antara Kristiane dengan seorang bintang yang beragama Islam. Kristiane dan Khan senantiasa berdiskusi tentang Islam.
Saat mengkaji agama samawi itu bersama suami, Kristiane menemukan Islam dan Quran yang begitu rasional. Ia mengaku apa yang dikatakan lingkungan dan orang-orang terdekatnya cenderung salah tentang Islam. Ia menilai Islam begitu menjunjung tinggi hak-hak wanita, yang sekarang tengah diperjuangkan di seluruh dunia. Jauh sebelumnya, Islam telah menjunjung tinggi hak-hak wanita sejak ratusan tahun yang lalu.
Semenjak itu, Kristine secara perlahan mulai menyesuaikan kehidupannya dengan nilai-nilai Islam. Akhirnya, ia menerima Islam setelah mengucap syahadat. Ia pun mempelajari shalat lima waktu dan berpuasa Ramadhan, sebagaimana kewajiban Muslim pada umumnya.
Meski begitu, keputusannya masuk Islam menuai berbagai macam cobaan. Saat itu, Kristiane tidak lagi dipercaya menjadi presenter. Tak hanya itu, kawan-kawan dan kerabatnya pun mengucilkannya. Beruntung, kedua orang tua Backer tak mempermasalahkan jalan hidup yang dipilih anaknya itu. Bahkan, suasana keluarganya kian hangat oleh diskusi-diskusi seputar keislaman.
Dia menambahkan, dalam Islam, perempuan telah memiliki hak untuk memilih pada tahun 600 Masehi. Perempuan dan laki-laki di dalam Islam pun berpakaian dengan cara yang sopan.
Kristiane Backer lahir dan tumbuh dewasa di tengah keluarga Protestan di Hamburg, Jerman. Kariernya sebagai presenter dimulai pada usia 21 tahun. Kala itu ia bergabung dengan radio Hamburg sebagai wartawati. Dua tahun kemudian, ia terpilih sebagai presenter MTV Eropa di antara ribuan pelamar. Dunia yang dipilihnya itu, mengantarkan Kristiane bertemu dengan banyak pesohor dari berbagai negara. Ia pun merasakan sebuah kehidupan yang glamor. Di tengah kehidupan glamornya, ia mengalami keguncangan spiritual.
Kemudian di tahun 1992, Kristiane bertemu dengan Imran Khan, yang akhirnya menjadi suaminya. Imran Khan adalah anggota tim kriket Pakistan. Pertemuan itu adalah yang pertama kali antara Kristiane dengan seorang bintang yang beragama Islam. Kristiane dan Khan senantiasa berdiskusi tentang Islam.
Saat mengkaji agama samawi itu bersama suami, Kristiane menemukan Islam dan Quran yang begitu rasional. Ia mengaku apa yang dikatakan lingkungan dan orang-orang terdekatnya cenderung salah tentang Islam. Ia menilai Islam begitu menjunjung tinggi hak-hak wanita, yang sekarang tengah diperjuangkan di seluruh dunia. Jauh sebelumnya, Islam telah menjunjung tinggi hak-hak wanita sejak ratusan tahun yang lalu.
Semenjak itu, Kristine secara perlahan mulai menyesuaikan kehidupannya dengan nilai-nilai Islam. Akhirnya, ia menerima Islam setelah mengucap syahadat. Ia pun mempelajari shalat lima waktu dan berpuasa Ramadhan, sebagaimana kewajiban Muslim pada umumnya.
Meski begitu, keputusannya masuk Islam menuai berbagai macam cobaan. Saat itu, Kristiane tidak lagi dipercaya menjadi presenter. Tak hanya itu, kawan-kawan dan kerabatnya pun mengucilkannya. Beruntung, kedua orang tua Backer tak mempermasalahkan jalan hidup yang dipilih anaknya itu. Bahkan, suasana keluarganya kian hangat oleh diskusi-diskusi seputar keislaman.
0 komentar:
Posting Komentar