Roxanne Uddin dan keluarga
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Roxanne Uddin menyatakan, pilihan paling tepat dalam hidupnya adalah menjadi Muslim. Ia menggambarkan bagaimana bagaimana setelah berislam "membuat hidup saya lebih baik, untuk diri saya sendiri dan juga keluarga saya".
Roxanne adalah seorang Inggris asli. Roxanne diislamkan pada tahun 2007 di mesjid London Timur di Whitechapel, London. "Saya telah melakukan banyak hal buruk di masa lalu saya. Menemukan Ali (suaminya, red) dan Islam sungguh merupakan anugerah terindah," ujarnya.
Menurutnya, secara pergaulan sosial, tak ada yang berubah setelah ia menjadi Muslim. "Saya masih berhubungan dengan teman-teman saya, hanya bedanya, kini saya tidak minum (alkohol) dan merokok," ujarnya.
Ia mengaku masa lalunya sangat bobrok. Ia memutuskan hidup sendiri, terpisah dari orang tuanya, ketika berusia 15 tahun. Muda, tinggal sendiri, dan berada di lingkungan bebas, dia "nyaman" dalam hidup tanpa aturan.
Nyaman? Tidak juga. Roxanne jenuh di satu titik, dan merasakan kehampaan. Dalam kondisi ini, ia bertemu Ali.
Meski Ali tak pernah memaksanya menjadi Muslim, namun ia mengaku nyaman mendengar Ali mengaji, dan shalat. Ia pun tertarik untuk belajar lebih banyak.
Dia mengatakan pada awalnya keluarganya terkejut dengan keputusannya tetapi akhirnya menerima. Bahkan ia mengaku makin dekat dengan keluarga setelah menjadi mualaf. Ajaran Islam memandunya tentang bagaimana harus bersikap pada orang tua.
"Keluarga saya datang dan merayakan Idul Fitri bersama kami. Adik saya datang tahun lalu dan melakukan puasa beberapa hari karena ia ingin tahu bagaimana rasanya," ujarnya, sambil menambahkan hubungannya dengan keluarga justru membaik setelah ia menjadi Muslim.
Bila keluarga Roxanne menerima keputusan yang mengubah hidupnya, keluarga Ali justru tidak menyetujuinya. Bagi keluarga Ali, kehidupan bebas Roxanne di masa lalu jadi pertimbangan.
Namun seiring waktu, mereka luluh. Apalagi setelah menikah, keduanya mampu menunjukkan kekompakan dan saling mendukung dalam membesarkan anak dan beribadah. "Setelah Rahim (anak pertama Roxanne) lahir, aku ketakutan saat akan bertemu mereka kembali. Tetapi subhanallah, mereka menerima saya dan kini sangat menyayangi saya," ujarnya.
Kini, Roxanne tengah giat belajar Alquran. Selain mendatangi Islamic Center, ia juga mempunyai guru spesial: Ali, suaminya.
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/11/01/11/157688-roxanne-uddin-justru-makin-dekat-dengan-keluarga-setelah-jadi-mualaf
Roxanne adalah seorang Inggris asli. Roxanne diislamkan pada tahun 2007 di mesjid London Timur di Whitechapel, London. "Saya telah melakukan banyak hal buruk di masa lalu saya. Menemukan Ali (suaminya, red) dan Islam sungguh merupakan anugerah terindah," ujarnya.
Menurutnya, secara pergaulan sosial, tak ada yang berubah setelah ia menjadi Muslim. "Saya masih berhubungan dengan teman-teman saya, hanya bedanya, kini saya tidak minum (alkohol) dan merokok," ujarnya.
Ia mengaku masa lalunya sangat bobrok. Ia memutuskan hidup sendiri, terpisah dari orang tuanya, ketika berusia 15 tahun. Muda, tinggal sendiri, dan berada di lingkungan bebas, dia "nyaman" dalam hidup tanpa aturan.
Nyaman? Tidak juga. Roxanne jenuh di satu titik, dan merasakan kehampaan. Dalam kondisi ini, ia bertemu Ali.
Meski Ali tak pernah memaksanya menjadi Muslim, namun ia mengaku nyaman mendengar Ali mengaji, dan shalat. Ia pun tertarik untuk belajar lebih banyak.
Dia mengatakan pada awalnya keluarganya terkejut dengan keputusannya tetapi akhirnya menerima. Bahkan ia mengaku makin dekat dengan keluarga setelah menjadi mualaf. Ajaran Islam memandunya tentang bagaimana harus bersikap pada orang tua.
"Keluarga saya datang dan merayakan Idul Fitri bersama kami. Adik saya datang tahun lalu dan melakukan puasa beberapa hari karena ia ingin tahu bagaimana rasanya," ujarnya, sambil menambahkan hubungannya dengan keluarga justru membaik setelah ia menjadi Muslim.
Bila keluarga Roxanne menerima keputusan yang mengubah hidupnya, keluarga Ali justru tidak menyetujuinya. Bagi keluarga Ali, kehidupan bebas Roxanne di masa lalu jadi pertimbangan.
Namun seiring waktu, mereka luluh. Apalagi setelah menikah, keduanya mampu menunjukkan kekompakan dan saling mendukung dalam membesarkan anak dan beribadah. "Setelah Rahim (anak pertama Roxanne) lahir, aku ketakutan saat akan bertemu mereka kembali. Tetapi subhanallah, mereka menerima saya dan kini sangat menyayangi saya," ujarnya.
Kini, Roxanne tengah giat belajar Alquran. Selain mendatangi Islamic Center, ia juga mempunyai guru spesial: Ali, suaminya.
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/11/01/11/157688-roxanne-uddin-justru-makin-dekat-dengan-keluarga-setelah-jadi-mualaf
0 komentar:
Posting Komentar