The rectangular main prayer hall building is covered by a 45 meter diameter central spherical dome. Bangunan ruang doa utama segi empat ditutupi dengan kubah 45 meter bulat diameter pusat. The dome is supported by twelve round columns and the prayer hall is surrounded by rectangular piers carrying four levels of balcony. Kubah ini didukung oleh dua belas kolom bulat dan ruang doa ini dikelilingi oleh pilar persegi panjang membawa empat tingkat balkon. Staircases at the corners of the building give access to all floors. Tangga di sudut-sudut bangunan memberikan akses ke semua lantai. The main hall is reached through an entrance covered by a dome 10 meters in diameter. Ruang utama dicapai melalui pintu masuk tertutup oleh sebuah kubah berdiameter 10 meter. The interior design is minimalist, simple and clean cut, with minimal adornment of aluminium geometric ornaments. Desain interior dipotong minimalis, sederhana dan bersih, dengan hiasan ornamen aluminium minimal geometris. The 12 columns are covered with aluminium plates. Ke-12 kolom yang ditutupi dengan pelat aluminium. On the main wall on qibla there is a mihrab and minbar in the center. Di dinding utama di kiblat ada mihrab dan mimbar di tengah. On the main wall, there is a large metalwork of Arabic calligraphy spelling the name of Allah on the right side and Muhammad on the left side, and also the calligraphy of Surah Thaha 14th verse in the center. Di dinding utama, ada logam besar kaligrafi Arab ejaan nama Allah di sisi kanan dan Muhammad di sisi kiri, dan juga kaligrafi ayat Surah Thaha 14 di tengah.
The interior of Istiqlal mosque; the grand domed prayer hall supported by 12 columns Interior Masjid Istiqlal, ruang doa besar berkubah yang didukung oleh 12 kolom
Some Muslims in Indonesia said Istiqlal's dome and minaret structure was too Arabic in style. Beberapa Muslim di Indonesia mengatakan kubah Istiqlal dan struktur menara terlalu Arab dalam gaya. They regarded the architecture as being out of harmony with the Islamic culture and architecture in Indonesia. Mereka menganggap arsitektur sebagai keluar dari harmoni dengan budaya Islam dan arsitektur di Indonesia. In response, former president Suharto began an initiative to construct more mosques of the Javanese triple-roofed design Sebagai tanggapan, mantan presiden Soeharto mulai inisiatif untuk membangun masjid lebih dari desain triple-beratap Jawa
0 komentar:
Posting Komentar