SAMARINDA - Tiga nominator Selasa kemarin (3/5) menyampaikan presentasi untuk pemberian nama Masjid Islamic Center Samarinda. Mereka adalah nominator yang memberikan nama Durunnafis (Permata Hati), Al- Kawakibi (Bintang-bintang) dan Baitul Muttaqin (Rumah Orang yang Bertaqwa).
Ketiga nominator tersebut terpilih dari 71 peserta yang mengikuti lomba penamaan Masjid Islamic Center beberapa waktu lalu. Bertempat di Ruang Serbaguna Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim masing-masing nominator mempresentasikan pemilihan nama, arti dan makna serta dan alasan-alasan lainnya di hadapan Dewan Juri yang berjumlah tujuh orang selama sepuluh menit waktu yang disediakan panitia.
Ketujuh Dewan Juri tersebut adalah KH Fakhruddin Wahab M Th yang menilai dari aspek filosofis, Dr H Romasyah H MSI (Bahasa dan Sastra), Abdul Rahman SS (Bahasa dan Sastra), Drs HM Said Husein MA (Sosilogis), KH Abdurrahman SIP (Kesejarahan), Drs. Bahranie Selamat (Kesejarahan) dan HM Rasyid S Pdi (Sosiologis). Sebenarnya anggota Dewan Juri semuanya berjumlah 9 orang namun dua orang - KH Zaini Na'im dan Drs Hendro Prasetyo yang masing-masing menilai dari aspek Seni dan Budaya berhalangan hadir.
Ketua Panitia Lomba Drs H Alwy AS mengatakan, ketiga nominator tersebut berkewajiban menyampaikan presentasi untuk kemudian ditentukan satu orang pemenangnya.
Sementara itu Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek yang pada kesempatan itu mendapat kehormatan menyampaikan tanggapan dan pertanyaannya mengatakan, menyambut gembira banyaknya partisipasi masyarakat dalam penamaan masjid kebanggaan warga Kaltim ini. Hal tersebut menandakan umat Islam dan masyarakat Kaltim pada umumnya merasa memikili, menjaga dan merawat masjid terbesar di Indonesia bagian Timur ini.
"Dari 71 peserta yang mengikuti penamaan masjid ini, akan terpilih satu nama yang akan menjadi nama resmi Masjid Islamic Center. Siapapun yang keluar sebagai pemenang, akan kita dukung karena ini merupakan hasil dari tim penjurian yang berkompeten, obyektif, jujur dan adil," ujarnya.
Namun, Gubernur mengkritik, dari nominator yang masuk, tidak ada satupun usulan nama masjid dari nama tokoh Islam yang berasal dari Kaltim. Awang Faroek berharap, masukan ini dapat dipertimbangkan, apabila ada lomba penamaan masjid lainnya kelak.
Pemenang penamaan resmi ini akan diumumkan bersamaan dengan launching sarana dan prasarana pendukung Islamic Center seperti taman kanak-kanak, poliklinik, asrama, ruang pertemuan, radio dakwah dan penggunaan lif.
Gubernur mengharapkan dengan megahnya Masjid Islamic, tidak saja digunakan untuk kegiatan ibadah namun juga menjadi pusat kegiatan Islam lainnya.
"Kelak, masjid dapat membiayai dirinya sendiri dari hasil kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di lingkungannya. Islamic Center juga hendaknya selain sebagai tempat beribadah, juga menjadi sarana sosial dan peningkatan kualitas ummat," harap Gubernur.(yul/hmsprov)
http://www.kaltimprov.go.id/kaltim.php?page=detailberita&id=5195